PEKA DAN BERTINDAK BENAR
Baca: YOHANES 2:1–11
Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya, “Mereka kehabisan anggur.” (Yohanes 2:3)
Bacaan Alkitab Setahun:
Imamat 4–6
Masyarakat pedesaan pada umumnya kental dengan jiwa persaudaraan. Ketika seorang warga hendak mengadakan hajatan, misalnya, tanpa diminta para tetangga akan datang membantu. Biasanya ibu-ibu akan sibuk membantu dalam urusan dapur atau biasa disebut dengan tradisi rewang. Jadi, para ibu datang tidak sekadar karena undangan, tapi mereka juga ikut membantu agar acara hajatan berjalan lancar sampai selesainya.
Bacaan Injil hari ini mengajak kita berkenalan dengan budaya orang Israel di zaman Yesus, khususnya tentang pesta pernikahan. Maria, Yesus, dan para murid-Nya menjadi tamu undangan dalam suatu pesta pernikahan. Sebagai ibu rumah tangga, Maria bukan sekadar hadir di pesta tetapi ia juga membantu di dapur. Maria tahu situasi dan kondisi yang ada di sana. Dan Maria tahu persis ketika persediaan anggur kian menipis. Maria peka dan sadar bahwa persoalan ini membuat tuan rumah berada dalam kesulitan. Maria tahu yang perlu dilakukannya: menceritakan masalah ini kepada Putranya, bukan kepada orang lain. Langkah Maria ini tepat, Yesus menyediakan anggur terbaik dan pesta berakhir baik.
Keteladanan seorang Maria mengingatkan kita untuk peka pada kesulitan yang sedang dihadapi orang lain. Peka dan sadar untuk melakukan sebuah tindakan yang bijak dan benar guna membantu seseorang keluar dari kesulitannya. Maria menceritakan masalah orang lain kepada orang yang tepat yaitu Yesus. Ia tidak menceritakannya kepada sembarang orang yang justru bisa saja memperburuk keadaan. Kiranya kepekaan hati yang Tuhan karuniakan kepada kita mendorong kita bertindak benar demi meringankan kesulitan orang lain.
—SYS/www.renunganharian.net
KETIKA MELIHAT KESULITAN SESEORANG DAN KITA TIDAK TAHU SOLUSINYA,
KIRANYA KITA DAPAT MENGAMBIL TINDAKAN YANG TEPAT
YAITU DATANG KEPADA YESUS DAN MENDOAKANNYA